Lezatnya Laba Bebek Bakar Khas Aceh

Anda ingin menjajal kelezatan ayam dan bebek bakar khas Aceh? Silakan datang ke Cikendak Ayam Bebek Bakar. Tapi, gerai ayam dan bebek bakar ini baru ada di Langsa dan Banda Aceh saja.

Itu sebabnya, Zulfikar pemilik Cikendak Ayam Bebek Bakar yang membuka usaha sejak Januari 2010 menawarkan kemitraan, agar makin banyak orang yang makan ayam dan bebek bakar khas Aceh buatannya itu.

Selain ayam dan bebek bakar, Cikendak Ayam Bebek Bakar juga menyajikan menu lain, yakni bebek goreng crispy dan lada hitam. Selain itu, Cikendak juga menyediakan menu seafood, seperti kepiting lada hitam dan udang cabai, serta masakan Eropa dan China semisal capcai.


Cikendak Ayam Bebek Bakar juga menawarkan paket hemat yang terdiri dari ayam atau bebek bakar, nasi, dan minuman. Harga paket ayam bakar Rp 15.000, sedangkan bebek bakar Rp 19.000. Supaya pembeli tidak bosan, tiap bulan, Zulfikar akan melahirkan menu-menu baru.

Nah, bagi Anda yang ingin menjadi mitra Cikendak Ayam Bebek Bakar, Zulfikar menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket resto dengan investasi awal Rp 75 juta. Dalam paket ini, Zulfikar tidak memungut biaya waralaba, tapi dia mengenakan profesional fee sebesar Rp 4 juta untuk konsultasi sebelum pembukaan gerai, meliputi rencana anggaran, desain, rekruitmen, dan pelatihan.

Karena Cikendak Ayam Bebek Bakar mempunyai banyak menu, pegawai yang dibutuhkan juga banyak. Yaitu, satu koki, dua asisten koki, tiga pelayan, satu juicer, satu pembakar, dan satu pelayan.
Setelah restoran milik mitra dibuka Zulfikar akan rutin mengecek perkembangan usaha melalui telepon. Dia juga akan mengunjungi mitra satu bulan sekali.

Kedua, tipe gerobak dengan investasi awal Rp 15 juta untuk gerobak kayu dan Rp 25 juta untuk gerobak besi. Mitra harus membeli bumbu rahasia dari Zulfikar Rp 18.000 per kilogram. Tiap bulan, ia juga memungut royalty fee. "Besarnya kurang dari 5 persen, kita akan melihat keadaan mitra dulu untuk persisnya" katanya.
Mukhlisin, satu-satunya mitra Cikendak yang berlokasi di Banda Aceh, mengatakan, meski usia usahanya kurang dari sebulan, tiap hari ada 100 orang yang datang. Dia pun bisa mengantongi pendapatan antara Rp 2,2 juta hingga 3 juta per hari. "Tiap minggunya omzet saya naik, karena makin lama makin banyak orang yang tahu," ujarnya. Lokasinya memang strategis, dekat Universitas Syah Kuala.

0 komentar:

Posting Komentar